Banyak hal yang siapapun bisa mengalami hal mengecewakan saat mengirim barang. Dan tentunya Anda sebagai orang yang aktif menggunakan jasa kurir, pasti pernah mengalami hal-hal yang akan saya jabarkan ini. Sebisa mungkin, pengguna jasa akan menghindari hal-hal ini demi kiriman dapat sampai tepat di tujuan. Dan salah satu cara menangkalnya adalah dengan menulis alamat tujuan selengkap mungkin dengan patokan-patokannya. Namun, sialnya tetap aja kena masalah. Apa aja sih masalah-masalah yang bisa timbul?
1. Nyasar
Kamu ngerasa alamat sudah lengkap banget ditulis, tapi tetap saja ga nyampe-nyampe. Perasaan was-was pasti menyelimuti. Mana itu barang penting banget lagi! Akhirnya kamu pun ngecek itu resi, sampai perlu nelepon customer servicenya. Dan setelah dicek, paket kamu sudah sampai di penerima, tapi bukan kamu penerimanya! Nyess…. Ternyata paket kiriman sampai ke tujuan yang salah alias nyasar.
2. Rusak
Emang sih, kiriman kita gak nyasar. Alamat udah ditulis lengkap. Seneng rasanya pas tau kurir nyampe depan pintu. Tapi pas barang diterima, hiaaaah… Bungkusnya rusak, udah gitu barangnya penyok, isinya hancur. Pengen nangis tapi gak tau sama siapa. Kalau barang kamu emang riskan, packingnya harus serapat dan setebal mungkin. Kalau menurut kamu itu belum cukup, kamu asuransikan aja paket kiriman kamu.
3. Hilang
Ini yang paling ditakuti dari yang lain. Kita gak pernah tau di manakah risiko kehilangan ini terjadi. Apakah dalam proses pengiriman ke kota tujuan, di gudang, atau kurir. Namun tidak usah khawatir, setelah kamu laporkan kepada customer service dengan menyertakan nomor resi, mereka akan membuat investigasi terhadap paket kiriman kamu. Sama seperti nomor 2, baiknya kamu asuransikan barang kiriman kamu guna menghindari hal yang tidak diinginkan.
4. Sampai dalam waktu lama
2 hari, 1 minggu, 1 bulan, kok barang gak sampai-sampai juga ya? “Belum pernah deh rasanya aku ngirim paket selama ini. Padahal biasanya lancar dengan alamat yang sama.” Kamu mungkin pernah mengeluhkan hal ini. Dengan cukup sederet alamat yang kamu tuliskan, paket kamu akan lekas sampai seperti biasa. Padahal bisa saja kurirnya bukan orang yang sama seperti sebelumnya, yang tidak begitu mengetahui medan, atau sungkan menelepon penerima. Sehingga paket kamu dibawa lagi ke gudang deh lalu mengendap di sana.
5. Tertukar
Orang yang dinanti-nanti datang, dialah Pak Kurir. “Tapi kok setelah diterima barangnya bukan punya sayaaa? Ke mana nyampenya paket saya?” Akhirnya kamu putuskan untuk menelepon CS. Setelah dihubungi, ternyata paket kamu mengalami missroute atau tertukar. Itu bisa terjadi dengan pengirim lain di agen tempat kamu mengirim. Nomor resi yang seharusnya punya kamu, malah tertempel di paket orang lain, begitupun sebaliknya. Hal itu terjadi karena kekurang telitian agen. Karena jasa kurir tidak semua memeriksa satu per satu dan melihat fisik, tapi nomor resi yang tertera.
6. Diretur
“Pak, maaf barang yang bapak beli diretur ke alamat saya.” Info seorang penjual online kepada Anda. Wah, harus nombok ongkir lagi nih. Kenapa bisa gitu? Banyak kemungkinannya. Alamat Anda tidak lengkap sehingga tidak bisa ditemui, nomor telepon/HP Anda tidak bisa dihubungi, Anda tidak sedang berada di rumah sehingga kurir balik lagi, dan berbagai kemungkinan lain. So, Anda harus sedikit lebih sabar menunggu dan lebih mengeluarkan ongkir lagi, jangan lupa untuk memperbaharui alamat dan nomor HP yang selalu aktif agar paket bisa dikirimkan kembali.
Itulah hal menjengkelkan dalam mengirim barang. Nomor berapa saja yang pernah Anda alami? :D
0 Response to "Hal Menjengkelkan dalam Mengirim Barang"
Posting Komentar